Minggu, 26 Oktober 2014

Celemek Raka


“Mama dari mana aja? Kok Raka gak diajakin? Pulang pulang bawa belanjaan lagi. Ih ngebetein aja!” sewot Raka yang sedang menuruni tangga. Zaraka Arlan Auriga.

“Mama habis arisan sayang, tadi lewat depan mall ya jadi Mama masuk deh. Sekalian beli celemek” tutur Mama.

“celemek buat siapa Ma?” mendengar penuturan Mama, membuat Raka antusias berlari kecil menghampiri Mama nya. Hah! Urusan dengan celemek saja Raka sudah kalang kabut. Faktanya, Raka memang pengoleksi celemek. Bukan hanya mengoleksi tapi dipakai dan untuk praktik membuat kue lho! Jangan meremehkan Raka, walaupun dia anak laki-laki yang berumur 10 tahun, tetapi bakatnya dalam membuat kue dapat di acungi 4 jempol. Amazing! Lihat saja almari ruang keluarga semua dipenuhi oleh banyaknya piala dan piagam. Dan hampir semua bertuliskan juara pertama. Ckck.

“jelas buat kamu dong sayang. Ini” Mama memberikan bingkisan yang sudah pasti isinya adalah celemek. Raka mengambil alih dan langsung membuka bingkisan itu.

“wah! Makasih Mama! Raka seneng banget. Ini keren!” ujar Raka yang sedang terkagum-kagum dengan apa yang didapatkannya barusan. Bagaimana ia tidak kagum? Celemeknya aja bergambar doraemon, kartun favoritnya.

Setelah itu Raka merengek meminta Mama nya untuk menemaninya ke toserba terdekat. Mama yang mendengar anaknya sudah merengek pun hanya bisa menggeleng-geleng dan mengikuti Raka. Mama mau melawanpun percuma saja, pasti akan berujung dengan Raka menangis dan setelah itu akan mendiami Mamanya beberapa hari. Tanpa diduga, Raka menggunakan celemek barunya. Mama sudah memeperingati agar tidak menggunakan celemek dengan alasana agar tidak cepat rusak, tetapi Raka bersikeras menggunakannya. Hingga tiba di toserba pun Raka menjadi sorotan orang. Bahkan ada yang membicarakannya. Raka yang melihat pun tersenyum senang, anggapan Raka adalah semua sedang mengagumi dirinya.

Bahan-bahan sudah terbeli dan sekarang saatnya pulang. Di rumah Mama membiarkannya membuat sendiri karena Raka tak ingin ada yang mengikut campuri pekerjaan yang sedang dikerjakannya itu. Rencana Raka akan membuat Rainbow Cake atau kue Pelangi. Bahan-bahan sudah tercampur menjadi sebuah adonan. Saking senangnya di sekitar wjahnya, celemek, dan tangannya tertutup oleh tepung. Bayangkan saja, gambar doraemon yang ada pada celemek Raka sudah tertutup oleh tepung. Ckck dasar. Butuh waktu  4 jam untuk menyelesaikan ini. Tapi tidak dengan Raka, waktu sepanjang apapun bisa ia singkat menjadi separuhnya. Hebat. Dan sudah cukup lama menunggu, akhirnya Finish! Selesai kue Pelangi Raka. Yang jelas pasti sangat lezat walaupun tidak menggunakan hiasan apapun.

“tara!!!! Raka selesai!” teriak Raka. Mama yang mendengar teriakan Raka dari dapur pun berlari menemui Raka.

“astaga Raka! Kenapa dapurnya menjadi seperti ini?! Tak biasanya kamu membuat dapur seperti kapal pecah! Mana tubuh kamu kebalut tepung semua lagi!” omel Mama. Raka pun hanya bisa menunjukan sederetan atas gigi behel green-nya.

“maaf Ma, nanti Raka janji bersihin deh. Suer!” jari Raka membentuk V-sign.

“yasudah, sekarang kamu mandi. Celemeknya taruh di mesin cuci. Biar Mama yang mencucinya. Mama minta kuenya” cerocos Mama.

“iya-iya. Kuenya jangan dihabisin nanti Papa ga kebaggiaaannn!” teriak Raka sembari berlari menuju kamar mandi. Selang beberapa menit, Raka sudah keluar dari kamar mandi dengan balutan kaos gambar Iron Man dan celana jeans santai selutut. Raka berjalan menuju dapur lalu membuka tudung saji. Ia memakan kue yang dibuatnya tadi. Baru saja akan memakan roti yang dipegangnya tiba-tiba ada yang mengambil alih kue itu.

“ih Kak Zafran! Ambil dong!” dengus Raka. Zafran hanya tertawa melihat adiknya medengus kesal. Dan saat Raka akan mengambil kuenya, tiba-tiba teman-teman rumah memanggil namanya. Dan akhirnya Raka tidak jadi mengambil kuenya dan langsung menutup tudung saji lal mendengus kesal. Ia berlari menuju pintu utama.

Cklek!!

“hei. Ada apa?” tanya Raka basa-basi.

“main bola yuk! Yang lain udah pada di lapangan tuh!” ajak Bobbi si gembul.

“oh yaudah ayo! Eh tapi tunggu dulu ya, aku masuk sebentar” Raka berlari menuju tempat mesin cuci dan mencari celemek barunya. Akhirnya ketemu dan langsung memakainya. ‘Tidak peduli kotor ataupun tidak yang penting aku bisa memamerkannya’ batin Raka.

“kok pake celemek ka? Emang kita mau masak?” ledek Bobbi.

“kamu cerewet ternyata. Udah ayo keburu selese nanti” ajak Raka. Mereka pun berlari menuju lapangan.

Sesampai di lapangan, Raka menjadi pusat perhatian –lagi-. Banyak yang menertawakannya. Raka yang melihatnya mendengus sebal. Dipikirannya, apa salahnya coba jika ia memakai celemek. Guntur, musuh tim Raka mendekati Raka.

“buahahaha kamu mau ngapain? Masak? Disini ga ada lomba masa woy. Masa laki-laki kok masak.” Ledek Guntur.

“biarin” jawab Raka acuh tak acuh.

Pertandingan pun di mulai dimana Raka CS melawan Guntur CS. Pertandinan berlangsung sangat riuh. Ada yang gol lah, ada yang terjatuh hingga membuat semuannya tertawa lah, ada yang terkena bola hingga nangis lah dan blablabla. Hingga kejadian yang tak terduga pun menimpa Raka.

BREKKK!!!

Suara kain yang bisa membuat pemain bola menengok ke arahnya. Tanpa sadar celemek Raka sobek dibagian bawahnya. Pamain yang melihat itu pun tertawa terbahak-bahak. Jangankan musuhnya, teman mainnya juga menerawakannya. Malu dengan kejadian itu, Raka berlari pulang. Sampai dirumah, ia ngos-ngosan.

“Mama!!” teriak Raka. Tak lama, wanita paruh baya itu menuju Raka.

“ada apa sayang?” tanya Mama heran.

“Celemek Raka sobek”Raka memasang wajah melasnya.

“tuh kan, lagian kamu juga, masih basah di pakai. Jadi sobek kan?” tegur Mama.

“kan Raka mau pamer ketemen-temen” ucap Raka saking polosnya.

“Raka, Mama nasehatin. Dimana-mana orang yang ingin pamer atau ria, barangnya yang di pamerin ga bertahan lama Raka. Sama saja seperti orang sombong. Orang sombong dan pelit nanti bakal masuk neraka, juga pasti tidak disenangi oleh teman-teman” nasihat Mama.

“iya mama. Raka khilaf. Janji deh Raka engga akan pamer lagi.” Raka menautkan kelingkingnya kepada Mama.

Karena kejadian itu, sampai sekarang Raka tidak lagi pamer, dan akhirnya Guntur CS dan Raka CS pun berbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar